Akuntansi Internasional (BAB 8)
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. PERBEDAAN HARMONISASI DAN
STANDARISASI YANG BERLAKU DALAM STANDAR AKUNTANSI
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek akuntansi dengan menentukan
batasan – batasan seberapa besar praktek – praktek tersebut dapat beragam.
Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparatibilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai
Negara.
Istilah harmonisasi dan standardisasi
berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala
situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela
dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan
standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional
hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan
internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah
mengunggulkan standar nasional.
Sedangkan untuk harmonisasi jauh lebih
fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak menggunakan pendekatan satu
ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan yang besar secara internasional dalam beberapa tahun terakhir. Jadi
istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah
rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih
bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi,
terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu
negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain. Harmonisasi menjadi
suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas
suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional.
2. PRO DAN KONTRA HARMONISASI STANDARISASI
INTERNASIONAL
Keuntungan harmonisasi akuntansi
internasional:
1. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapatØ disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas standar internasional:
Internasionalisasi standar akuntansi
juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi,
sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri
di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat
berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi
yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah
perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi
dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan
kompromi standar akuntansi.
3. ARTI REKONSILIASI DAN PENGAKUAN
BERSAMA (TIMBAL BALIK) TERHADAP PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI
Dua pendekatan lain yang diajukan
sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas :
a. Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara
asal, tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS
(SEC).
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila
dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip
akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan
dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
b. Pengakuan bersama / timbal balik /
resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negeri asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan
perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan
bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing
menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang
diterapkan terhadap perusahaan domestic.
Sebagai contoh, Bursa Efek London
menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi
laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi,
dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan prinsip yang berbeda.
4. ORGANISASI YANG MEMPROMOSIKAN
HARMONISASI DAN MEMILIKI PERAN PENTING DALAM PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Organisasi Internasional Pendorong
Harmonisasi Akuntansi
1. International Accounting Standard
Board (IASB).
2. Komisi Uni Eropa (EU).
3. Organisasi International Komisi Pasar
Modal (IOSCO).
4. International Federation of
Accountant (IFAC).
5. Kelompok kerja ahli pemerintah PBB
dalam ISAR dan UNTACD.
6. Kelompok kerja dalam OECD.
Sebagai tanggapan atas kebutuhan
harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh negara
kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan International
Accounting Standard Committee(IASC) pada tahun 1973, yang sekarang berubah nama
menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Jumlah keanggotaan IASC
sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi akuntansi yang
berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah
(1) merumuskan dan menerbitkan standar
akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa
diterima secara luas di seluruh dunia, serta
(2) bekerja untuk pengembangan dan
harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan.
Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan
lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk menetapkan dan
mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum
untuk memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan. IASC memiliki
kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari
pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan
keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi
antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan
kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.
Pembentukan IASC merupakan salah satu
usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan
antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi
ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan
juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang
disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih
disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke standar
tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar akuntansi
international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi
saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar negara yang
mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini mengakibatkan pula
timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting Standard Commite)
sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan untuk bisa diterima
secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards, yang
lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards(IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan
para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk
itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua Negara
untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar
internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada
penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan
nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair‘.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa
laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode
yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang:
Transparan bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
Menyediakan titik awal yang memadai
untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna.
5. PENDEKATAN BARU UNI EROPA DAN
KAITANNYA DENGAN INTEGRASI PASAR KALANGAN EROPA
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk
bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa
perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat
dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar
akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses
penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan
cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam
skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi
pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan
aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi,
termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan
menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Referensi:
Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Akuntansi Internasional (BAB 9)
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Analisa laporan keuangan merupakan
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan
sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan
analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih
sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah
perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode
tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi.
Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan
dari tahun ketahun.
Jenis-jenis analisa rasio keuangan
adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3
(tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu
1. Current Ratio
2. Acid Test Ratio
3. Cash Position Ratio
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang
digunakan. yaitu :
1. Total Debt To Equity Ratio
2. Total Debt To Total Assets Ratio
3. Long Term Debt To Equity
4. Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada
4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1. Return On Equity (ROE)
2. Return On Assets (ROA)
3. Net Profit Margin
4. Gross Profit Margin
PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS
LINTAS BATAS
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu
wilayah menjadi kurang efektif diwilayah lain. Para analisis juga sering
menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di
kebanyakna pasar berkembang, para analisis keuangan sering memiliki tingkat
keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis pelaporan
keuangan. Analisis ini memberi pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analisis untuk membuat peramalan yang realitis.
Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam
tekologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan
perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdangan yang
meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan
insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal
mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.
KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu
kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dnegan
menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat
tahap analsis:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis akuntansi
3. Analisis keuangan
4. Analisis prospektif
ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan
pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan
lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering
kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
Analisis strategi usaha sulit dilakukan
khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap
telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi mengenai industri
juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Keterbatasan data membuat
upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan
untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga
menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir
ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga
dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh
kantor akuntan besar, bank, dan broker.
PENGGUNAAN WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH
INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN
1. Mayoritas perusahaan Web site
tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan
informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi.
Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan
tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis
manajemen).
2. Mayoritas perusahaannya memberikan
duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis
yang diubah dalam bentuk hyperttext atau format pdf.
3. Tidak banyak perusahaan yang
benar-benar memanfaatkan fitur internet secara optimal. Hal ini terbukti dari
10% dari perusahaan sampel yang menampaikan informasi mengenai pergerakan
saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press release,
tetapi kurang dari 35 % yang melakukan update atas informasi yang ditampilkan.
ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif Mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan
mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha,
catatan akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis
mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik,
mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana
yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam melakukan penilaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di
negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan
akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan
banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan
dan penilaian internasional.
Tujuan Analisis Keuangan :
Tujuan analisis keuangan adalah untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai
apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam
melakukan analisis keuangan :
a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio
antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang
lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus
kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan,
yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif
dari operasinya.
1. Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dibahas
ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional :
Apakah perbedaan lintas Negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?
Seberapa jauh perbedaan dalam budaya
serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran
akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti
yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
factor akuntansi dan non akuntansi.
Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos
laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ?
Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS
melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti
terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai
akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Lima jenis perbedaan laporan keuangan
yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
1. Depresiasi dan amortisasi
2. Biaya yang ditangguhkan
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun
5. Transaksi mata uang asing
2. Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetal
sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di
sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan
dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena
tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan
dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan,
sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan
ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip
akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi
asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman
yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.
ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait
dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan
resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para
analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan analisis strategi
bisnis internasional :
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan
khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar
dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan
sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat
rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang
diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk
melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional
menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk
menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi,
serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang
dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen
mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai
kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikanlah kebijakan
akuntansi utama
b. Analisislah fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasilah strategi akuntansi
d. Evaluasilah kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikanlah potensi
terjadinya masalah
f. Buatlah penyesuaian atas distorsi
akuntansi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
(ALKI)
Diperlukan karena adanya kecenderungan
meningkatnya investasi internasional dan dilakukan dengan maksud agar data
keuangan dapat dibandingkan. Sumber informasi untuk analisis laporan keuangan
internasional adalah :
· Laporan keuangan, jadwal pendukung
serta catatan atas laporan keuangan
· Latar belakang kekayaan perusahaan dan
pengungkapannya.
Teknik-teknik analisis Keuangan
Internasional yang telah dipakai adalah :
· Analisa Trend
Membandingkan item-item data secara
periodic selama 2 tahun atau lebih seperti trend laba, debt rating, perubahan
revenue, pertumbuhan geometric dsb.
· Analisa Rasio
Membandingkan item satu dengan item yang
lain laporan keuangan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang sama tentang
profitabilitas perusahaan, leverage, likuiditas dan efisiensi.
a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi
keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus
diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam
metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan
setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tsb di atas.
MEKANISME UNTUK MENGATASI PERBEDAAN
PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu :
· Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
· Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.
KESULITAN DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World
Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology.
d. Masalah mata uang asing.
e. Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan.
Referensi:
Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Akuntansi Internasional (BAB 10)
PERENCANAAN
DAN KENDALI MANAJEMEN
EMPAT DIMENSI DALAM PEMBUATAN MODEL
BISNIS
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan
manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar,
dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka
panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor
utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk
meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data
untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.
4. Mentranslasikan pilihan-pilihan
tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.
PERKIRAAN PENGEMBALIAN INVESTASI LUAR
NEGERI
Seorang manajer harus menentukan tingkat
pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun,
tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar
negeri atau induk perusahaan.
Pengembalian dari dua sudut pandang ini
dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
1. pembatasan oleh pemerintah atas
repatriasi laba dan modal
2. biaya izin, royalt, dan pembayaran
lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
3. perusahaan perbedaan laju inflasi
nasional
4. perubahan kurs valuta asing
5. perbedaan pajak
Manajer keuangan harus memenuhi banyak
tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di
organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan
pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer
perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing
merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada
proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak
local juga sama-sama diramalkan.
PROSES PERHITUNGAN BIAYA MODAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi
dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat
harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya
modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek
harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal
perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan
dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai
berikut.
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal
sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan
beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian
dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di
= ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini
saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen,
biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk
mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan
multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada
arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit
oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
MASALAH DAN KERUMITAN DALAM MERANCANG
SISTEM PENGENDALIAN KEUANGAN DAN INFORMASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak
merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis,
komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar
manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi
informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi
multinasional tertentu.
Keberhasilan yang dicapai tergantung
pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
1. penyebaran rendah dengan sentralisasi
yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis
internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
2. penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas
pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
3. Penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh
perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi
dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan
keadaan lokal
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah
informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga
laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran
beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan
penyampaian tepat waktu.
Disini faktor-faktor lingkungan juga
mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan
dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke
dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan
evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
MENGANALISA VARIANS NILAI TUKAR
1. Informasi Finansial
Penilaian kinerja finansial diukur
berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan
dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktual dengan yang
dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar
berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure
variance)
- Varians belanja rutin (recurrent
expenditure variance)
- Varians belanja investasi/modal
(capital expenditure variance)
Setelah dilakukan analisis varians, maka
dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusur
varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan
sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan
terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang
komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini
adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur
tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek
nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat
aspek, yaitu:
1. Perspektif financial (financial
perspective),
2. Perspektif kepuasan pelanggan
(costumer perspective),
3. Perspektif efisiensi proses internal
(internal process efficiency), dan
4. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth perspective).
Referensi:
Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Tugas Akuntansi
Internasional
PENYELESAIAN
KASUS 10-1
ANALISIS INVESTASI
ASING
Menurut saya MBI
merupakan kandidat akuisisi yang menarik karena jika dilihat dari laporan
keuangan konsolidasi MBI Corporation pada tahun 2002 , 2003 dan 2004. Laba
bersih yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut selalu meningkat. Karena bila
laba yang di hasilkan perusahaan tersebut selalu meningkat menunjukan perusahaan
tersebut selalu berkembang dan menginovasi produk yang di produksi sehingga
konsumen tetap membeli produk tersebut, jika saya bergabung maka saya yakin
akan mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan tersebut akan naik,
karena pada tahun 2005 pasti laba bersihnya akan naik. Selain itu dengan laba
yang selalu meningkat menunjukan kinerja perusahaan tersebut bagus. Walaupun
harga rata-rata nilai tukar untuk tahun 2004 menurun saya yakin pada tahun 2005
pasti akan naik apalagi jika kinerja perusahaan tersebut lebih di tingkatkan.
Referensi:
Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking