BAB
V
PELAPORAN
DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem
pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan
praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum,
ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya,
dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional
dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan
dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika
lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan
cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan
terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan
yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan
nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan
negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
(dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
PENGUNGKAPAN SUKARELA
Beberapa studi
menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan,
seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga
(seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi
mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi
dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan
pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para
pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
KETENTUAN PENGUNGKAPAN
WAJIB
Bursa efek dan badan
regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang
mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan
yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi
yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan
kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara
tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan
antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap
pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara
Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan
perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat.
Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian
di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading
(perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang
lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
PRAKTIK PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan
sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan
perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar
aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian
dipusatkan pada:
1. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang
mencakup:
(a) ramalan pendapatan,
laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan
lainnya
(b) informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
(c) laporan rencana
manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan
di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan
tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan
ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31
perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut
pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan
analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri
tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di
Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat
yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail.
Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih
baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
3. Laporan arus kas dan
arus dana
IFRS dan standar
akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain
mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan
tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan
dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang
disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan,
pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai
kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh.
Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja,
keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja
dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus
bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi
yang digunakan
Laporan keuangan dapat
berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan
nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1. ”Penyajian ulang
untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
2. Penyajian ulang
hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar
akuntansi
3. Satu set lengkap
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi;
dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak
digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang
lain.
Banyak perusahaan di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga
melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam
bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar
domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar
domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
PENGUNGKAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan
berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan
mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di
antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan,
pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.
Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator,
investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN
PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web semakin
banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak
sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible
Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan
keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk
pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan
kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga
secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN LAPORAN
TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan
tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang
menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai
penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan
yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem
tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak
terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga
menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak
adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian,
permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan
kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan
respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang
lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari
banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan
informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
BAB
VI
TRANSLASI
MATA UANG ASING I&II
PENGERTIAN
Translasi adalah
proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang asing
lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.
Convenience
Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada
translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan
atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan
kepada pemegang saham asing.
TUJUAN PENJABARAN DAN
KONSEP MATA UANG FUNGSIONAL
1. Tujuan penjabaran
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
(a)
Menyajikan informasi secara umum sejalan dengan efek ekonomis yang diharapkan
dari perubahan kurs pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
(b)
Menggambarkan dalam laporan konsolidasi aktivitas financial serta hubungan dari
masing masing entitas terkonsolidasi sebagaimana dinilai dalam mata uang
fungsional agar bias sejalan dengan prinsip akntansi
yang berlaku umum.
2. Konsep mata uang
fungsional
Mata uang fungsional
adalah mata uang yang digunakan dalam wilayah operasi utama perusahaan, mata
uang dimana perusahaan tersebut menghasilkan serta membelanjakan uang kas
mereka. Syarat suatu mata uang dapat menjadi mata uang fungsional adalah
sebagai berikut:
a. Harga
jual
Jika harga jual produk
dari suatu entitas luar negeri lebih banyak ditentukan oleh persauingan
ditingkat local atau regulasi pemerintah local, maka mata uang local dari
entita luar negeri tersebut dapat dipakai mata uang fungsional.
b. Pasar
penjualan
Jika pasar penjualan
berada seluruhnya dinegara perusahaan induk maka mata uang Negara perusahaan
induk tersebut dapat digunakan sebagai mata uang fungsional.
c.
Pengeluaran
Pengeluaran perusahaan
seperti upah pekerja serta biaya material yang merupakan biaya local dapat
membenarkan dijadikannya mata uang local dari entitas luar negeri sebagai mata
uang fungsional.
d.
Pendanaan
Ditentukan oleh mata
uang local dari entitas luar negeri, serta jika dana yang dihasilkan dalam
operasi perusahaan cukup untuk melunasi hutang, baik hutang saat ini maupun
untuk masa yang akan datang. Maka mata uang local dari entitas luar negeri
dapat dijadikan mata uang fungfsional.
e.
Perjanjian serta transaksi antar perusahaan dalam volume yang besar.
ALASAN TRANSLASI MATA
UANG ASING
Translasi mata uang
asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya.
Translasi mata uang
asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global,
dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan
dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
mencatat transaksi mata
uang asing;
memperhitungkan efeknya
perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
berkomunikasi dengan
peminat saham asing.
TRANSLASI MATA UANG
ASING
Metode Nilai Tukar
Tunggal
Metode Nilai Tukar
Ganda
Metode
Current-Noncurrent
Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi
untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1) Penangguhan
2) Penangguhan dan
Amortisasi
3) Penangguhan Sebagian
4) Tidak Ada
Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI
TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif
historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai
berikut:
1) Pra-1965
Praktik translasi mata
uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research
Bulletin No. 43.
2) 1965-1975
Translasi mata uang asing
seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3) 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS
No. 8 pada tahun 1975.
4) 1981-Sekarang
FASB mengeluarkan
Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO.
52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata
Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini
yang digunakan adalah:
1) Seluruh asset dan
kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi,
walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3) Keuntungan dan
kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata
Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset dan kewajiban
serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan
nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya
dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item
yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
BAB
VII
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN
DEFINISI PERUBAHAN
HARGA
Fluktuasi nilai mata
uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan
karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami
istilah perubahan harga ( changing princes ), kita harus membedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya
termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi
apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi
( inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
( deflation ).
Inflasi telah menjadi
fakta yang penting dan tetap di hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai
mata uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat
pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya. Di
Amerika Serikat, FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan khusus oleh
perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan
ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu
kendala penfukuran dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
DAFTAR ISTILAH
AKUNTANSI INFLASI
Atribut. Karakteristik
kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh biaya
hostori atau biaya penggantian merupakan atribut suatu aktiva.
Penyesuaian biaya kini.
Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
Kekayaan yang dapaat
dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa
mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian.
Menfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan
utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya
pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui
utang.
Ekuivalen Daya Beli
Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga
umum.
Keuntungan kepemilikan
suatu investasi. Kenaikan biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju
inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat tingkat harga umum dalam suatu
perkekonomian meningkat sebesar lebih dari 25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam
tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perkeonomian.
Aktiva
Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti
kas atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter.
Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban
moneter selama periode inflasi.
Kewajiban Moneter.
Suati kewajiban untuk membayar jumlah mata uang tetap dimasa depan seperti
utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
Kerugiaan Moneter.
Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjasi karena terdapatnya aktiva
moneter selama periode inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja
Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh jumlah modal
kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
Jumlah Nominal. Jumlah
mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva
yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan,
aktiva tetap, dan peralatan.
Penyesuaian Paratis.
Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk
perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
Kewaajiban Mometer.
Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan
seperti uang muka pelanggan.
Aktiva
Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi atau amortisasi.
Indeks
Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari
suatu keranjang barang dan jasa yang representative dalam tahun berjalan,
sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama
pada tahun dasar.
Daya
Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh barang dan
jasa.
Laba Riil. Laba
bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
Biaya
Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam
keadaan normal usaha.
Mata Uang
Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
Metode nyatakan
kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk perusahaan
mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang beralokasi
disebuah lingkungan berinflasi.
Prubahan Harga
Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan
atau peralatan.
Metode
tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan
mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak prusahaan luar negeri ke dalam
mata uang induk perusahaan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang
ditraslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT
MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Ketidak akuratan pengukuran ini
mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang
tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba
yang dinilai lebig pada gilirannya akan menyebabkan :
1. Kenaikan
dalam proporsi pajak
2. Permintaan
deviden lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
4. Tindakan
yang merugikan dari Negara tuan rumah ( seperti pengenaan pajak keuntungan yang
sangat besar )
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah ( yaitu daya beli perode ini ),
yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang
konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul
dari kepemilikan kas ( ekuivalennya ) selama periode inflasi.
Oleh karena itu,
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguana dilakukan karena :
1. Pengaruh
perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi
suatu perusahaan.
2. Mengelola
masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada pemahaman yang
akurat atas masalah tersebut.
3. Laporan
dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hatga
lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan iformasi keuangan yang
membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju melambat,
akuntansi perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang
rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh distorsi inflasi masa
lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun, mengingat umur panjang
kebanyakan harta.
JENIS PENYESUAIAN
INFLASI
Setiap jenis perubahan
harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan
berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan
tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis.
Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.
PENYESUAIAN TINGKAT
HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang
disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum ( daya beli ) disebut sebagai
mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang
dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata
uang nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini
( dalam bentuk beban depresiasi ), pendapatan, yang mencerminkan daya beli
kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli ( yang lebih tinggi
) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang
agar dapat ditandingkan dengan transaksi.
PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya kini berbeda
dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap
dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (
tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas
produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal
adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk
mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode
berjalan.
Group Modelo
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai
berikut :
1. Persediaan
Pos-pos ini dinilai
berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan
menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
2. Harga
Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun
ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
3. Aktiva
Tetap
Pos-pos ini dicatat
berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor
inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen
Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh
penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal
akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.
4. Depresiasi
Pos ini dihitung
berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai
dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
5. Penyajian
ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan
ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur
atau tanggal kontribusinya.
6. Keridakcukupan
dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini
disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter
dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
7. Hasil
dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka
perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain
inflasi.
8. Akumulasi
hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil
yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
SUDUT PANDANG
INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB
mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting
Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”,
pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan
dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih
dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi
dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan
pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan
penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan
bahwa :
1. Pengungkapan
ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
2. Biaya
untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
3. Pengungkapan
daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan
data biaya kini
Perusahaan pelapor
didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun
terkini :
a. Penjualan
bersih dan pendapatan operasi lainnya
b. Laba dari
operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
c. Keuntungan
atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas pos-poss moneter bersih
d. Kenaikan
atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih
rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi ( perubahan
tingkat harga umum )
e. Setiap agregat penyesuaian
translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses
konsolidasi
f. Aktiva
bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
g. Laba per
saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini
h. Deviden
per saham biasa
i. Harga
pasar akhir tahun per lembar saham biasa
j. Tingkat
Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price Index-CPI ) yang digunakan
untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Komite Standar
Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards
Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan
3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu
:
1. Standar
AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
2. Penyesuaian
inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan
penjelasan
Standar di Inggris
memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1. Menyajikan
akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya historis
2. Menyajikan
akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya kini
3. Menyajikan
akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang
direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan,
hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang
diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva
permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan
deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi ( termasuk setiap
provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari
modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan
modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
BADAN STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan
keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan ( dan bukan hanya
merekomendasikan ) penyajian ualang informasi laporan keuangan utama. Secara
khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perkekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli
konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai
Inflasi
Terdapat 4 isu
akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
1. Apakah
dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
2. Perlakuan
akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
3. Akuntansi
inflasi luar negeri
4. Menghindari
fenomena kejatuhan ganda
Keuntungan dan
Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan
kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang
dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aktiva
dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka panjang ). Angka yang dihasilkan
diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan
kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang
lain.
Di Inggris, keuntungan
dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan
mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau
biaya ) kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu
periode perubahan harga. Angka-angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari )
laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat
dihapuskan yang disebut sebagai “ Laba Biaya Kini Tertribusi Kepada Pemegang
Saham “.
Pendekatan Brasil yang
tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara
eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat
direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih aktiva pemanen
atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang
atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas
menunjukkan keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih
besar dari penyesuaian aktiva permanen menunjukkan adanya sebagai modal kerja
yang didanai oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini selama
periode inflasi.
Keuntungan dan
Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya
kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1. Laba
operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi )
2. Keuntungan
yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai
pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi
Akuntansi Untuk Inflasi
Di Luar Negeri
Di Amerika Serikat,
FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan
pelapor yang besar untuk melakukan ekspresimen dengan pengungkapan daya beli
konstan biaya histories dan pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu,
investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga
spesifik ( model biaya kini yang digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang
dapat dibayarkan oleh perusahaan sebagai deviden ( kekayaan yang dapat
dibagikan ) tanpa mengurangi kapasitas produktifnya. Model biaya histories
tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian
tingkat harga lebih disukai berikut ini :
1. Sajikan
ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara spesifik
maupun asing, dan laopran induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam
harga spesifik ( sebagai contoh biaya kini )
2. Translasikan
akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen mata
uang domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs valuta asing
pada tahun dasar atau tahun sekarang )
3. Gunakanlah
indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan
dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter
Menghindari Kejatuhan
Ganda
Pada saat menyajikan
ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri. Seseorang harus
berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda.
Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh kurs yang
digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa terdapat
hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu Negara dan nilai eksternal
mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang sekali
bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek ). Dengan demikian ukuran
penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan berbeda-beda
tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan secara
negative.
Kasus
5-2
Lihat
dulu, Baru percaya
1. Diskusikan paling
tidak lima ciri yang memperkirakan level pengungkapan yang rendah di Meksiko.
Respon anda harus berdasarkan atas ulasan materi yang ada di bab 2 dan bab 4
ini, sebagai tambahan dari kasus diatas.
·Sumber pembiayaan
Sektor swasta di Meksiko sebagian besar telah di danai oleh kelompok-kelompok
keluarga dan Bank. Sangat berkorelasi dengan rendahnya tingkat pengungkapan.
·Keterlibatan
pemerintah Beberapa industri telah dibuat privasi. Banyak perusahaan dimeksiko
masih dimiliki oleh pemerintah, bank-bank dan kelompok kelompok keluarga yang
membiayai swasta tradisional telah mempertahankan hubungan dekat dengan pejabat
publik.
·Sistem hukum Meksiko
Sistem hukum kode negara di meksiko memang rendah. Namun profesi akuntansi
meksiko pada saat lalu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan AS dan
sebagian besar memiliki sistem hukum kode.
·Tingkat pembangunan
ekonomi Relatif sedikit lebih berkembang dari Eropa barat dan negara-negara
Anglo-Amerika. Pengungkapannya juga relatif rendah.
·Tingkat perlindungan
pemegang saham. Persyaratan hukum relatif rendah.
· Hubungan
historis yang erat antara meksiko dan profesi akuntansi Amerika Serikat (bab 4)
akan mendorong praktik pengungkapn di Meksiko untuk meniru orang-orang di
Amerika Serikat, yang merupakan teringgal di dunia
· NAFTA dan
hubungan dekat yang dihasilkan antara meksiko dan AS telah menyebabkan akuntan
dan regulator dari semua negara dan ketiga negara untuk mengejar harmonisasi
standar akuntansi. Di meksiko harmonisasi akan memerlukan peningkatan besar
dalam pengungkapan keuangan
·Berkurangnya
kepemilikan pemerintah dalam perekonomian, mengurangi pengaruh pemerintah di
sektor swasta dan semakin pentingnya pasar saham publik di Meksiko semua
cenderung ke arah peningkatan keterbukaan keuangan.
·Sebagai negara
berkembang, Meksiko perlu mengimpor sejumlah besar modal untuk membiayai
pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kreditur
asing dan investor adalah kekuatan yang kuat terhadap pengungkapan keuangan
yang meningkat.
3. Pengukuran akuntansi
dan praktik pengungkapan adalah meningkatkan (dari sudut pandang proteksi
investor) perekonomian pada pasar yang baru muncul. Seperti apakah peningkatan
yang terjadi di Meksiko? Diskusikan faktor yang yang menjelaskan mengapa
terjadi peningkatan. Sekali lagi, mengacu pada materi yang disajikan di Bab 2
dab Bab 4 sebagai tambahan dari informasi diatas.
· Penguatan Hukum
surat berhargaPasar Hukum atas tindakan ilegal dan penipuan dalam institusi
keuangan.
·Meningkatnya Pengaruh
IAS, seperti pada penerapan IAS No 21 tentang penjabaran mata uang asing.
·Penghapusan penggunaan
penilaian atau indeks harga tertentu dalam menyatakan biaya penggantian lancar
pada akuntansi tingkat harga umum.
Sumber :
http://ekafinalarasati.blogspot.com/2013/04/translasi-mata-uang-asing-bagian-1-2.html
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/