BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam
masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi
mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan
alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. jika informasi yang
dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut
dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya lokasi sumber daya akan menjadi
kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Akuntansi internasional, yang merupakan subjek buku teks
ini, tidaklah berbeda dari peranan yang dimaksudkan. Yang membuat sudinya berbeda adalah
perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional dengan opersai dan
transaksi yang melintasi batas-batas Negara, atau suatu perusahaan dengan
kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di Negara selain Negara
perusahaan pelaporan.
SUDUT
PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional .
Kronologi berikut ini menunjukan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan
besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari suatu kondisi nasional ke
kondisi lainnya, sementara di pihak – pihak lain memungkinkan timbulnya perkembangan
terus – menerus dalam bidang teori dan praktikan di seluruh dunia.
1. Sistem Pembukuan Berpasangan (Double
entry bookkeeping )
Sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping)
berawal dari negara – negara kota di Italia pada abad ke-14 dan ke-15.
Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia
Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak
terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman
untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Singkat
kata, gagasan akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan Inggris.
Perkembangannya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan
komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan daerah koloni
serta untuk pencatatan perusahaan kolonial. Kebutuhan – kebutuhan tersebut
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi
akuntansi publik di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
2. Model Akuntansi Belanda digunakan di
Indonesia
Perkembangan juga terjadi di tempat lain, model akuntansi
Belanda di ekspor ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis wilayah di Afrika yang
di bawah pemerintahan Prancis, sedangkan kerangka pelaporan menemukan tempatnya
di Polinesia dan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
3. Perkembangan Akuntansi didukung oleh
adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
Seiring dengan kekuatan ekonomi amerika serikat yang tumbuh
selama paruh pertama abad ke -20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul
juga secara bersamaan. Sekolah – sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut
dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai
suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai tingkat sekolaj tinggi.
4. Seiring perubahan jaman dan
perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi
perhatiaan, baikoleh para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang
signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan modal secara nasional
yang terjadi secara bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing
langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam
beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis
internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi
secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan
informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin
dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apapun di mana saja di dunia
yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu
bagian dari pekerjaan tersebut. hubungan wajar timbal balik yang menjadi
karakter hubdungan perusahaan dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka
digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari
pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan
perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan
dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian system manufaktur atau
distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan atau aliansi strategis. Saat terlihat jelas adanaya bias dari
Negara –negara maju terhadap investasi asing, secara langsung arus investasi
meledak ke Negara- Negara berkembang.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer
keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak
mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah suatu
negara. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas
lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional (multinational
enterprise–MNE).
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya
akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan,
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai, bukanlah hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang
digunakan kini melampaui batas-batas nasional.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional,
seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan
memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, satu alat ukur kinerja
yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas.
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular dalam
lingkungan perusahaan dan manajemen. Perputan naik turunnya harga ini
tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi
juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderitanya kerugian ekonomis.
Ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS
Seiring
dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry, berita mengenai
merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari.
Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala
ekonomi, akuntansi memainkan peranan penting dalam mega konsolidasi ini karena
angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian
perusahaan. perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses
penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan
arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali
perusahaan.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih
terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, invetor,
regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis
adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Rata-rata ukuran dan
volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah
tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang
juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan
beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika
Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLAISFIKASI
Akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan
masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalm lingkup operasinya. Pada
awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan perbankan tertentu dan skema
pemungutan pajak. Namun seiring semakin bermunculan perusahaan-perusahaan
moderen yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik maka
akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mampu untuk mengukur dan
melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mampu mengungkapkan
praktik-praktik kotor yang terjadi. Akuntansi memberikan informasi pengambilan
keputusan kepada pasar surat berharga. Hal ini membawa kita untuk melakukan
klasifikasi. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis
mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem – sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
PERKEMBANGAN
Standar dan praktik akuntansi setiap Negara merupakan hasil
dari interkasi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan,
dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar Negara. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan
perbadaan akuntansi antarbangsa.
1. Sumber Pendanaan. Di Negara-negara
dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti amerika serikat dan inggris, akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan
dirancang untuk membantu investasi menganalisis arus kas masa depan dengan risiko terkait.
Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan
public yang luas. Sebaliknya dalam system berbasis kredit di mana bank
merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. System Hukum. System hukum
menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar : hukum kode sipil dan hukum umum. Hukum kode utamanya
diambil dari hukum romawi dan kode napoleon. Dalam Negara-negara hukum kode,
hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur.
Kodifikasi standard an prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai
di sana. Dengan demikian, di Negara-negara hukum kode, aturan akuntansi
digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup
banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus
tanpa adanya usaha yang mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan. Di kebanyakan Negara
peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Hal ini sebagai contoh merupakan kasus di Jerman dan Swedia.
Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena
pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan
dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut masuk terakhir keluar pertama
di amerika serikat merupakan saru contoh.
4. Ikatan Politik Dan Ekonomi. Ide dan
teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan
sejenis. System pencatatn berpasangan yang berawal di italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di eropa bersamaan dengan gagasan – gagasan
pembaruan lainnya. Kolonialisme inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi
di seluruh wilayah kekuasaan inggris.
5. Inflasi.
Inflasi
mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap
nilai–nilai asset dan beban- beban terkait, sementara di sisi lain melakukan
peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6. Tingkat perkembangan ekonomi.
Faktor
yang mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat pendidikan.
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8. Budaya.
Di
sini budaya berarti nilai – nilai dan prilaku yang di bagi oleh suatu
masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
Hofstede
menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) :
- Individualisme, merupakan kecenderungan terhadap tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
- Jarak kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dan dapat diterima.
- Penghidaran ketidakpastian, sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
- Maskulinitas, sejauh man peranan gender di bedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian (nilai-nilai feminim yang tradisional)
Berdasarkan
analisis diatas Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi
praktik pelaporan keuangan suatu negara :
1)
Provesionalisme versus kontrol wajib
Preferensi terhadap pelaksanaan
pertimbangan provesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional
dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yangtelah di tentukan.
2)
Keseragaman versus fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dan
konsistensi dibandingkan dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu
keadaan tertentu.
3)
Konservatisme versus optimisme
Preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang
lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastian yang kuat yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan
kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk
menangani ketidakpastian masa depan
4)
Kerahasiaan versus tranparansi
Preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan
kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.
EMPAT
PENDEKATAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Klasifikasi awal yang di lakukan adalah di usulkan oleh
Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengindentifikasi empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi di Negara – Negara barat dengan sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1.
Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan di
rancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi , akuntansi berkembang dari prinsip-
prinsip mikroekonomi
3.
Berdasarkan pendekatan disiplin independen , akuntansi berasal dari praktik
bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari
pertimbangan, coba –coba dan kesalahan.
4.
Berdasarkan pendekatan seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai
alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat.
BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan
standar. Namun demikian, praktik sebenarnya berbeda dari yang ditentukan oleh
standar. Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai bagaimana akuntansi
bekerja di suatu Negara, kita harus memberikan perhatian terhadap proses
penetapan standar akuntansi, standar akuntansi yang dihasilkan dan praktik
sebenernya. Auditing menambah kredibilitas laporan keuangan. Penetapan standar
akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sector swasta dan public. Sector
swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh
proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan
para karyawan. Sector public termasuk badan-badan seperti otoritas pajak,
kementerian yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal.
Bursa efek juga mempengaruhi proses tersebut dan mungkin termasuk dalam sector
swasta atau public, tergantung negaranya. Peranan dan pengaruh
kelompok-kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu
Negara ke Negara lain. Perbedaan – perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa
standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Hubungan standar akuntansi dan praktik
akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.
Dalam beberapa kasus praktik berasal dari standar; pada kesempatan lain standar
berasal dari praktik. Praktik dapat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan pasar
seperti yang berkaitan dengan kompetisi terhadap dana dalam pasar modal.
Perusahaan yang bersaing untuk memperoleh dana secara sukarela dapat
menyediakan informasi melebihi apa yang diharuskan sebagai respon terhadap
permintaan para investor dan pihak lain terhadap informasi.
PENGUKURAN AKUNTANSI
Aktiva
berwujud umumnya dinilai berdasarkan biaya historis. Meskipun diperbolehkan,
revaluasi tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktik. Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak, umumnya menurut dasar garis lurus
atau saldo berganda. Depresiasi tambahan menurut pajak kadang-kadang dapat
terjadi, yang mana jumlah tambahan yang terjadi disajikan sebagai beban luar
biasa dalam laporan laba rugi dan dikreditkan sebagai provisi terkait pajak
dalam ekuitas. Persediaan harus dinilai yang lebih rendah antara biaya atau
nilai realisasi dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama atau
metode rata-rata tertimbang.
Jerman
Lingkungan
kauntansi di jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa
sejak berakhirnya perang dunia II. Pada waktu itu, akuntansi dunia usaha
menitikberatkan pada daftar akun nasional dan per bagian usaha. Hukum komersial
pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan
audit secara independen hamper tidak tersisa setelah perang usai. Perlindungan
terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di jerman
yang dimasukkan dalam hukum komersial. Penilaian neraca yang konservatif
merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Hal ini menimbulkan
kecenderungan untuk menilai kurang aktiva dan menilai lebih kewajiban. Cadangan
dipandang sebagai perlindungan terhadap risiko yang tidak terduga dan
kemungkinan mengalami gagal bayar. Praktik ini juga menghasilkan angka laba
yang konservatif, yang menjadi dasar untuk pembagian deviden kepada para
pemilik. Dengan demikian, akuntansi di jerman dirancang untuk menghitung jumlah
laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian
sedikitpun setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik.
Regulasi dan penegakan Aturan
Akuntansi
Komite
standar akuntansi jerman didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui
oleh kementerian kehakiman sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di
jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman yang melakukan pekerjaan
teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB terdiri dari tujuh ahli
independen yang berlatar belakang di bidang auditing, analisis, keuangan,
akademik, dan industry. Kelompok-kelompok kerja dibentuk untuk memeriksa dan
membuat rekomendasi atas suatu permasalahan kepada badan tersebut. sebagai
aturan kelompok kerja ini memiliki perwakilan dari sector perdagangan dan
industry dan profesi audito, professor dari sebuah universitas, dan analisis
keuangan. Pertimbangan GASB diambil melalui proses pemeriksaan dan pertemuan
bersifat terbuka. Sekali dikeluarkan standar harus disetujui dan dikeluarkan
oleh kementerian kehakiman.
Pelaporan Keuangan
Undang-undang
akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan
meliputi :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Ciri
utama system pelaporan keuangan di jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan. laporan ini berisis pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan
dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Jepang
Akuntansi
dan pelaporan keuangan di jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh
domestic dan internasional. Dua badan pemerintahan yang terpisah bertanggung
jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di jepang
memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Untuk memahami akuntansi di jepang
seseorang harus memahami budaya, praktik, usaha, dan sejarah jepang. Jepang
merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat.
Kesadaran kelompok dan saling ketergantungan dalam hubungan pribadi dan
perusahaan berlawanan dengan hubungan independen yang wajar di antara
individu-individu dan kelompok dinegara barat. Perusahan-perusahaan jepang
saling memiliki ekuitas saham satu sama lain dan sering kali bersama-sama
memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan
konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Bank sering
kali menjadi bagian dari kelompok besar ini. Penggunaan kredit bank dan modal
utang yang meluas untuk membiayai perusahaan besar terbilang sangat banyak bila
dilihat dari sudut pandang baratdan manajemen perusahaan terutama yang lebih
bertanggung jawab kepada bank dan lembaga keuangan lainnya, dibandingkan kepada
para pemegang saham.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Pemerintah
nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang : hukum
komersial, undang-undang pasar modal, dan undang – undang pajak penghasilan
perusahaan. ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain.
Seorang peneliti jepang menyebut keadaan tersebut sebagai “ system hukum
segitiga.”
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib
yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Usaha
4. Proposal atau Penentuan Penggunaan
(apropriasi) Laba Ditahan
5. Skedul Pendukung
PENYELESAIAN KASUS 2-2 KELOMPOK USAHA VOLKSWAGEN
HALAMAN 65-68
JAWABANNYA
:
1.
Sistem
penyususnan standar akuntansi di jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di inggris, dan amerika serikat dan sama dengan IASB, Namun
pentingnya untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter
yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak
membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk
mengembangkan susunan standar jerman yang sesuai dengan standar akuntansi
internasional. GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program
kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi
global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi
perusahaan- perusahaan yang terdaftar. Standar akuntansi di jerman
berorientasi pada stakeholder dan lebih konservatis.
2. kelompok usaha Volkswagen menerapkan
standar akuntansi internasional (IAS, sekarang pelaporan keuangan internasional,
atau IFRS) untuk tahun fiscal 2001. Keterangan berikut diambil dari laporan
tahunan Volkswagen tahun 2001, yang menjelaskan perbedaan antara hukum
komersial jerman (HGB) dan IAS, yang diterapkan oleh Volkswagen. Laporan
keuangan yang telah memberikan penyajian yang benar dan wajar terhadap aktiva
bersih, posisi keuangan, dan kinerja laba kelompok usaha Volkswagen. Laporan
keuangan konsolidasi disusun dalam euro. Kecuali dinyatakan lain, semua jumlah
dinyatakan dalam jutaan euro. Laporan laba rugi dibuat sesuai dengan metode
biaya penjualan yang diterima secara internasional. Penyusunan laporan keuangan
konsolidasi sesuai dengan IAS menggunakan asumsi yang terkait dengan jumlah pos
yang disajikan yang mempengaruhi jumlah dalam neraca dan laporan laba rugi
konsolidasi serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi. Kondisi yang
ditetapkan dalam seksi 292a hukum komersial jerman (HGB) berupa pengecualian
dari keharusan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan hukum
komersial jerman telah terpenuhi. Penilaian terhadap kondisi tersebut
didasarkan pada standar akuntansi jerman no.1 (DSR 1) yang diterbitkan oleh
komite standar akuntansi jerman. Untuk memastikan kesamaan dengan laporan
konsolidasi yang dibuat sesuai dengan hukum komersial jerman, seluruh
pengungkapan dan catatan penjelasan yang diharuskan oleh hukum komersial jerman
yang melebihi ruang lingkup yang diharuskan oleh IAS juga diterbitkan.
3.
Relevansi
Penerpan IAS oleh Volkswagen yaitu :
1)
Untuk
Penyesuain goodwill: Meningkatkan nilai buku ekuitas dan melakukan kapitalisasi
dan amortisasi.
2)
Penyesuain pesediaan: Dinilai pada biaya penuh
3)
Penyesuain
Sewa: Mengkapitalisasi sewa sebagai finance lease