Dinsdag 31 Maart 2015

TUGAS SOFTKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL



BAB I
PENDAHULUAN

Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya lokasi sumber daya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Akuntansi internasional, yang merupakan subjek buku teks ini, tidaklah berbeda dari peranan yang dimaksudkan.  Yang membuat sudinya berbeda adalah perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional dengan opersai dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di Negara selain Negara perusahaan pelaporan.

SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional . Kronologi berikut ini menunjukan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari suatu kondisi nasional ke kondisi lainnya, sementara di pihak – pihak lain memungkinkan timbulnya perkembangan terus – menerus dalam bidang teori dan praktikan di seluruh dunia.
1.      Sistem Pembukuan Berpasangan (Double entry bookkeeping )
Sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) berawal dari negara – negara kota di Italia pada abad ke-14 dan ke-15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Singkat kata, gagasan akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Perkembangannya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan daerah koloni serta untuk pencatatan perusahaan kolonial. Kebutuhan – kebutuhan tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi akuntansi publik di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
2.      Model Akuntansi Belanda digunakan di Indonesia
Perkembangan juga terjadi di tempat lain, model akuntansi Belanda di ekspor ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis wilayah di Afrika yang di bawah pemerintahan Prancis, sedangkan kerangka pelaporan menemukan tempatnya di Polinesia dan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
3.      Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
Seiring dengan kekuatan ekonomi amerika serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke -20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul juga secara bersamaan. Sekolah – sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai tingkat sekolaj tinggi.
4.      Seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatiaan, baikoleh para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi.

SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan modal secara nasional yang terjadi secara bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apapun di mana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. hubungan wajar timbal balik yang menjadi karakter hubdungan perusahaan dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan. 

PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian system manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Saat terlihat jelas adanaya bias dari Negara –negara maju terhadap investasi asing, secara langsung arus investasi meledak ke Negara- Negara berkembang.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah suatu negara. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional (multinational enterprise–MNE).

KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, satu alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas.

INOVASI KEUANGAN
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen.  Perputan naik turunnya harga ini tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderitanya kerugian ekonomis. Ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.

MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS
Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.

INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, invetor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.




BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLAISFIKASI

Akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalm lingkup operasinya. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Namun seiring semakin bermunculan perusahaan-perusahaan moderen yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik maka akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mampu untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mampu mengungkapkan praktik-praktik kotor yang terjadi. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga. Hal ini membawa kita untuk melakukan klasifikasi. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem – sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.

PERKEMBANGAN
Standar dan praktik akuntansi setiap Negara merupakan hasil dari interkasi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar Negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbadaan akuntansi antarbangsa.
1.      Sumber Pendanaan. Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti amerika serikat dan inggris, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan dirancang untuk membantu investasi menganalisis arus kas  masa depan dengan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.  
2.      System Hukum. System hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar : hukum kode sipil dan hukum umum. Hukum kode utamanya diambil dari hukum romawi dan kode napoleon. Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standard an prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha yang mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.      Perpajakan. Di kebanyakan Negara peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Hal ini sebagai contoh merupakan kasus di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut masuk terakhir keluar pertama di amerika serikat merupakan saru contoh.
4.      Ikatan Politik Dan Ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis. System pencatatn berpasangan yang berawal di italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di eropa bersamaan dengan gagasan – gagasan pembaruan lainnya. Kolonialisme inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan inggris. 
5.      Inflasi.
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai–nilai asset dan beban- beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6.      Tingkat perkembangan ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.      Tingkat pendidikan.
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8.      Budaya.
Di sini  budaya berarti nilai – nilai dan prilaku yang di bagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.

Hofstede menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) :
  1. Individualisme, merupakan kecenderungan terhadap tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
  2. Jarak kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dan dapat diterima.
  3. Penghidaran ketidakpastian, sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
  4. Maskulinitas, sejauh man peranan gender di bedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian (nilai-nilai feminim yang tradisional)
Berdasarkan analisis diatas Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara :
1)      Provesionalisme versus kontrol wajib
Preferensi terhadap pelaksanaan pertimbangan provesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yangtelah di tentukan.
2)      Keseragaman versus fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu keadaan tertentu.
3)      Konservatisme versus optimisme
Preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian masa depan
4)      Kerahasiaan versus tranparansi
Preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.

EMPAT PENDEKATAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Klasifikasi awal yang di lakukan adalah di usulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengindentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara – Negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1.      Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan di rancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2.      Berdasarkan pendekatan mikroekonomi , akuntansi berkembang dari prinsip- prinsip mikroekonomi
3.      Berdasarkan pendekatan disiplin independen , akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang  secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba –coba dan kesalahan.
4.      Berdasarkan pendekatan seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat.



BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF


Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Namun demikian, praktik sebenarnya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai bagaimana akuntansi bekerja di suatu Negara, kita harus memberikan perhatian terhadap proses penetapan standar akuntansi, standar akuntansi yang dihasilkan dan praktik sebenernya. Auditing menambah kredibilitas laporan keuangan. Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sector swasta dan public. Sector swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan. Sector public termasuk badan-badan seperti otoritas pajak, kementerian yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek juga mempengaruhi proses tersebut dan mungkin termasuk dalam sector swasta atau public, tergantung negaranya. Peranan dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu Negara ke Negara lain. Perbedaan – perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
 Hubungan standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Dalam beberapa kasus praktik berasal dari standar; pada kesempatan lain standar berasal dari praktik. Praktik dapat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan pasar seperti yang berkaitan dengan kompetisi terhadap dana dalam pasar modal. Perusahaan yang bersaing untuk memperoleh dana secara sukarela dapat menyediakan informasi melebihi apa yang diharuskan sebagai respon terhadap permintaan para investor dan pihak lain terhadap informasi.

PENGUKURAN AKUNTANSI
Aktiva berwujud umumnya dinilai berdasarkan biaya historis. Meskipun diperbolehkan, revaluasi tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktik. Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak, umumnya menurut dasar garis lurus atau saldo berganda. Depresiasi tambahan menurut pajak kadang-kadang dapat terjadi, yang mana jumlah tambahan yang terjadi disajikan sebagai beban luar biasa dalam laporan laba rugi dan dikreditkan sebagai provisi terkait pajak dalam ekuitas. Persediaan harus dinilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama atau metode rata-rata tertimbang.

Jerman
Lingkungan kauntansi di jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya perang dunia II. Pada waktu itu, akuntansi dunia usaha menitikberatkan pada daftar akun nasional dan per bagian usaha. Hukum komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen hamper tidak tersisa setelah perang usai. Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di jerman yang dimasukkan dalam hukum komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Hal ini menimbulkan kecenderungan untuk menilai kurang aktiva dan menilai lebih kewajiban. Cadangan dipandang sebagai perlindungan terhadap risiko yang tidak terduga dan kemungkinan mengalami gagal bayar. Praktik ini juga menghasilkan angka laba yang konservatif, yang menjadi dasar untuk pembagian deviden kepada para pemilik. Dengan demikian, akuntansi di jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian sedikitpun setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik.

Regulasi dan penegakan Aturan Akuntansi
Komite standar akuntansi jerman didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh kementerian kehakiman sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB terdiri dari tujuh ahli independen yang berlatar belakang di bidang auditing, analisis, keuangan, akademik, dan industry. Kelompok-kelompok kerja dibentuk untuk memeriksa dan membuat rekomendasi atas suatu permasalahan kepada badan tersebut. sebagai aturan kelompok kerja ini memiliki perwakilan dari sector perdagangan dan industry dan profesi audito, professor dari sebuah universitas, dan analisis keuangan. Pertimbangan GASB diambil melalui proses pemeriksaan dan pertemuan bersifat terbuka. Sekali dikeluarkan standar harus disetujui dan dikeluarkan oleh kementerian kehakiman.

Pelaporan Keuangan
Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan meliputi :
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan atas Laporan Keuangan
4.      Laporan Manajemen
5.      Laporan Auditor
Ciri utama system pelaporan keuangan di jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. laporan ini berisis pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintahan yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Untuk memahami akuntansi di jepang seseorang harus memahami budaya, praktik, usaha, dan sejarah jepang. Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Kesadaran kelompok dan saling ketergantungan dalam hubungan pribadi dan perusahaan berlawanan dengan hubungan independen yang wajar di antara individu-individu dan kelompok dinegara barat. Perusahan-perusahaan jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Bank sering kali menjadi bagian dari kelompok besar ini. Penggunaan kredit bank dan modal utang yang meluas untuk membiayai perusahaan besar terbilang sangat banyak bila dilihat dari sudut pandang baratdan manajemen perusahaan terutama yang lebih bertanggung jawab kepada bank dan lembaga keuangan lainnya, dibandingkan kepada para pemegang saham.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang : hukum komersial, undang-undang pasar modal, dan undang – undang pajak penghasilan perusahaan. ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Seorang peneliti jepang menyebut keadaan tersebut sebagai “ system hukum segitiga.”

Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan Usaha
4.      Proposal atau Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
5.      Skedul Pendukung   



PENYELESAIAN KASUS 2-2 KELOMPOK USAHA VOLKSWAGEN
HALAMAN 65-68

JAWABANNYA :

1.      Sistem penyususnan standar akuntansi di jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di inggris, dan amerika serikat dan sama dengan IASB, Namun pentingnya untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB.  GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi perusahaan- perusahaan yang terdaftar.  Standar akuntansi di jerman berorientasi pada stakeholder dan lebih konservatis.
2.   kelompok usaha Volkswagen menerapkan standar akuntansi internasional (IAS, sekarang pelaporan keuangan internasional, atau IFRS) untuk tahun fiscal 2001. Keterangan berikut diambil dari laporan tahunan Volkswagen tahun 2001, yang menjelaskan perbedaan antara hukum komersial jerman (HGB) dan IAS, yang diterapkan oleh Volkswagen. Laporan keuangan yang telah memberikan penyajian yang benar dan wajar terhadap aktiva bersih, posisi keuangan, dan kinerja laba kelompok usaha Volkswagen. Laporan keuangan konsolidasi disusun dalam euro. Kecuali dinyatakan lain, semua jumlah dinyatakan dalam jutaan euro. Laporan laba rugi dibuat sesuai dengan metode biaya penjualan yang diterima secara internasional. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IAS menggunakan asumsi yang terkait dengan jumlah pos yang disajikan yang mempengaruhi jumlah dalam neraca dan laporan laba rugi konsolidasi serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi. Kondisi yang ditetapkan dalam seksi 292a hukum komersial jerman (HGB) berupa pengecualian dari keharusan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan hukum komersial jerman telah terpenuhi. Penilaian terhadap kondisi tersebut didasarkan pada standar akuntansi jerman no.1 (DSR 1) yang diterbitkan oleh komite standar akuntansi jerman. Untuk memastikan kesamaan dengan laporan konsolidasi yang dibuat sesuai dengan hukum komersial jerman, seluruh pengungkapan dan catatan penjelasan yang diharuskan oleh hukum komersial jerman yang melebihi ruang lingkup yang diharuskan oleh IAS juga diterbitkan.
3.      Relevansi Penerpan IAS oleh Volkswagen  yaitu :
1)     Untuk Penyesuain goodwill: Meningkatkan nilai buku ekuitas dan melakukan kapitalisasi dan amortisasi.
2)       Penyesuain pesediaan: Dinilai pada biaya penuh
3)      Penyesuain Sewa: Mengkapitalisasi sewa sebagai finance lease